Itik Bali (Bentang Belia, 2011)


Buku ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan cara beternak itik bali, barangkali adanya kesamaan keywordlah yang akhirnya mengantarkan Anda sampai ke halaman blog ini.

Itik bali merupakan tulisan ringan dari anak SMK asal bali-mungkin dia sekarang sudah lulus-seorang yang pernah memenangkan sejumlah lomba blog antarpelajar. Bernama Ayu dan tulisannya ini gokil menurut saya, cenderung sarkas kata seorang kawan editor saya, laku dijual menurut penerbitnya-tentu saja.

Lazimnya remaja, Ayu-oh ya mengapa ia dipanggil itik dijelaskan pada bagian awal-menceritakan seputar sekolah, MOS, jomlo zone, jealousy, berbagai tips soal cinta, dan obsesinya menjadi Miss Universe. Bukan sesuatu yang baru, tapi kelihaian dalam menyambungkan satu hal ke hal lainlah yang membuat penyuka personal literature menyukainya.

Itik BaliBuku ini tipis, buat yang expert dalam membaca cepat, dua jam mungkin sudah rampung. Tapi rasanya tidak sia-sia sudah membaca buku ini karena saya tidak melihat remaja yang berusaha "keluar" dari jati dirinya. Ayu tidak memaksakan dirinya untuk menuliskan sesuatu yang kurang tepat bagi generasi seusianya. Ini yang membuat saya tidak tergerak mencari kelemahan Itik Bali. Let it flow. Menulislah seperti mengunyah makanan, biarkan ditelan lalu dicerna perlahan oleh usus. Hanya saja, karena muatan dalam buku ini sebagian besar menyinggung soal kekinian, maka kita akan menjumpai tren-tren yang sudah lewat masanya, seperti Syahrini, Putri yang Tertukar, atau Cinta Fitri. Belum sempat ia menceritakan tentang tampannya Al Ghazali atau Transformer.

Yogyakarta, 10 Juli 2014













Post a Comment

Previous Post Next Post