Lucy (Scarlett Johansson) terpaksa jadi kurir sebuah narkoba jenis baru yang membuat dia mampu memaksimalkan fungsi otaknya sampai seratus persen, tanpa sengaja. Pada dasarnya, menurut Teori Darwin, manusia hanya dapat menggunakan 10% dari kapasitas otaknya, sementara ikan lumba-lumba mencapai 20% kapasitas otak. Memang sih, tidak membuat lumba-lumba lebih unik dari manusia, tapi punya kelebihan yang tidak dimiliki manusia.
Awal dari meningkatnya kemampuan otak Lucy tidak lain sebagai reaksi tubuhnya terhadap zat yang terkandung dalam bubuk kristal berwarna biru. Tanpa sengaja, bungkusan barang haram yang disimpan di dalam perutnya, bocor hingga memberi dampak tidak terduga. Selain bisa mengendalikan otaknya sendiri, Lucy seakan bisa mengetahui banyak hal hanya dengan menyentuhkan jarinya.
Kalau memang manusia mampu memaksimalkan seratus persen fungsi otaknya hingga sampai seperti Lucy, kesannya menjadi sangat mengerikan bukan mengagumkan. Tapi barangkali saja bagi kalangan saintis ini sangat berguna ketika seseorang bisa melihat gelombang elektromagnetik, merasakan gravitasi, memiliki daya ingat luar biasa, bisa mengetahui penyakit tanpa harus MRI.
Film science-fiction ini bersetting di Taipei dan Paris. Taipei ketika Lucy tertangkap oleh gembong narkoba dan Paris ketika ia mengejar 3 kurir yang menyimpan bungkusan biru dalam perutnya. Kehadiran gembong asal Korea menurut saya memang bukan menjadi bagian yang menarik, ketimbang adegan di saat Lucy berjuang untuk mengenali dirinya yang baru dan menampilkan sisi emosional yang kuat ketika menelepon ibunya.
Awal dari meningkatnya kemampuan otak Lucy tidak lain sebagai reaksi tubuhnya terhadap zat yang terkandung dalam bubuk kristal berwarna biru. Tanpa sengaja, bungkusan barang haram yang disimpan di dalam perutnya, bocor hingga memberi dampak tidak terduga. Selain bisa mengendalikan otaknya sendiri, Lucy seakan bisa mengetahui banyak hal hanya dengan menyentuhkan jarinya.
Kalau memang manusia mampu memaksimalkan seratus persen fungsi otaknya hingga sampai seperti Lucy, kesannya menjadi sangat mengerikan bukan mengagumkan. Tapi barangkali saja bagi kalangan saintis ini sangat berguna ketika seseorang bisa melihat gelombang elektromagnetik, merasakan gravitasi, memiliki daya ingat luar biasa, bisa mengetahui penyakit tanpa harus MRI.
Film science-fiction ini bersetting di Taipei dan Paris. Taipei ketika Lucy tertangkap oleh gembong narkoba dan Paris ketika ia mengejar 3 kurir yang menyimpan bungkusan biru dalam perutnya. Kehadiran gembong asal Korea menurut saya memang bukan menjadi bagian yang menarik, ketimbang adegan di saat Lucy berjuang untuk mengenali dirinya yang baru dan menampilkan sisi emosional yang kuat ketika menelepon ibunya.
Yogyakarta, 6 Januari 2015
Tags
Film