Jalan-Jalan ke Magelang: Ketep Pass

Jalan-Jalan ke Magelang: Ketep Pass
Weekend kali ini saya memilih jalan-jalan ke Magelang, yang ditempuh dengan motor hanya kurang lebih satu jam dari Yogyakarta. Ada banyak tempat wisata yang direkomendasikan sejumlah blog traveler, Candi Borobudur sudah pernah saya kunjungi, sehingga sementara saya kesampingkan untuk dikunjungi. Ketep Pass adalah tempat yang juga banyak direkomendasikan. Kalau membaca dari sekian ulasan yang ada, tempat ini ya tidak jauh-jauh berbeda dari Kaliurang, yang punya gardu pandang dan tempat menikmati suasana yang dingin.

Persiapan kali ini tidak begitu banyak, mengingat saya tidak berencana bermalam di Magelang. Cuma melihat area yang akan saya datangi kali ini adalah pegunungan yang menawarkan lansekap hijau yang menawan, Nokia Lumia 530 saya tentu tidak dapat berbuat banyak. Dengan kamera lebih besar, hasilnya tentu juga akan lebih memuaskan. Maka Kamera Fujifilm Finepix L300 pun keluar dari kotak kedap udaranya untuk menjadi alat dokumentasi saya.

Pukul delapan pagi saya berangkat dari Yogya menuju Magelang. Jalan utama belum terlalu ramai sehingga setengah jam kemudian saya sudah sampai di pertigaan Borobudur. Untuk menuju Ketep Pass, rutenya mudah. Dari pertigaan tadi, lurus saja sampai nemu perempatan pertama, ambil kanan. Kalau dari arah Yogya, memang kita tidak bisa belihat papan penunjuk ke Ketep Pass, tapi kalau datang dari arah sebelumnya, ada plang penunjuk jalan. Saya tahu karena sempat tersesat sekitar dua kilometer barulah membalik arah. Dari perempatan tadi, ke kanan dan ikuti terus jalan besar, tidak begitu jauh tapi menanjak. Udara dingin menyambut setiap para pengendara motor yang datang. Syukurlah tidak hujan selama saya di sana.

Mendekati Ketep Pass, beberapa warung makanan sudah berjejer menyambut kedatangan para wisatawan. Banyak bus wisata anak sekolah yang sudah diparkir sepagi itu. Ada rombongan dari Jakarta yang juga akan atau sudah mengunjungi Candi Borobudur dan beberapa destinasi wisata lainnya.

Tiket masuk Ketep Pass 7500/orang. 2 orang 1 motor 17.500. Saya parkir di luar, cuma 2000. Di dalam area Ketep Pass ini ada restoran masakan Cina. Berhubung baru saja datang, saya tidak tertarik langsung mengisi perut. Di sebelah restoran adalah gedung teater vulkanologi. Berhubung masuk teater bayar lagi, maka saya langsung saja menuju gardu pandang. Sayang beribu sayang, kabut betah menyelimuti gunung-gunung raksasa Merapi dan Merbabu sehingga saya memilih memotret lansekap hijau di bawah sana, ladang-ladang penduduk, jalanan yang berkelok-kelok, penginapan, warung-warung makan beratap seng dengan menu hampir serupa, mi instan, mendoan, jagung bakar, kopi, dan teh.

Tempat ini tidak terasa rame padahal parkiran penuh dengan bus-bus wisata. Sepeda motor dan mobil pribadi juga tidak sedikit yang menempati lahan parkir. Tersedia gazebo maupun tempat-tempat yang bisa diduduki oleh pengunjung jika sudah lelah menyusuri seluruh area yang terbilang luas. Saya juga sempat menikmati camilan sambil internetan mencari tempat wisata lain yang ada di sekitar Ketep Pass. Sinyal Indosat kuat di sana dan HSDPA meski sesekali melemah.

Setelah menyusuri seluruh bagian area ini, saya memutuskan langsung menuju Air Terjun Kedung Kayang, hanya sekitar 3 kilometer dari Ketep Pass.


Yogyakarta, 7 Februari 2015













Previous Post Next Post

نموذج الاتصال