Sisters (Gramedia, 2009)


Keluarga Adams terdiri dari Jim (ayah), Jane (ibu), Sabrina, Tammy, Annie, dan Candy. Konflik terbesar dalam novel ini dipusatkan pada empat bersaudara lajang, hingga dibutuhkan empat bab untuk memperkenalkan satu per satu tentang mereka.

Dimulai dari si bungsu Candy, seorang supermodel belia yang sudah punya karier mendunia. Ia dianugerahi dengan bentuk fisik sempurna dan tubuh yang selalu dijaga agar tetap kurus sebagaimana standar para model miliki. Sebagai yang paling kecil dalam empat bersaudara, ia yang terkesan belum sampai pada tahap serius menjalani kehidupan, selain kariernya. Ia belum memiliki kekasih yang tetap, karena pria-pria yang mendekatinya hanya ingin memanfaatkan kepopulerannya. Ia tinggal di sebuah penthouse di daerah New York.
Sisters
Selanjutnya, pembaca dibawa untuk mengenal tokoh Annie, anak nomor tiga, seorang seniman lukis yang sudah dua tahun bermukin di Florence. Ia dekat dengan seorang pria bernama Charlie, berdarah Amerika yang asalnya bermukim di New York. Mereka baru-baru saja dekat dan belum merencanakan apa-apa terlalu jauh. Di antara keempat bersaudara, hanya Annie inilah yang masih disokong keuangannya oleh kedua orang tua.

Di bab ketiga, saya diperkenalkan dengan sosok Tammy yang workaholic, seorang produser acara TV primetime, yang rating acaranya selalu di atas. Ia belum memiliki kekasih di usianya yang masuk ke 29 tahun, menurutnya, pria-pria yang selama ini berada di sekelilingnya tidak ada yang beres. Perempuan ini tinggal dan bekerja di Los Angeles. Menurutnya, tidak ada tempat lain yang seperti LA, yang memiliki acara TV potensial.

Dan Sabrina, putri sulung, yang menurut saya sudah berada di leverl mapan. Pekerjaannya sebagai pengacara yang banyak menghadapi kasus perceraian. Itu membuatnya takut untuk menikah, meskipun memiliki kekasih bernama Chris yang sangat baik dan dewasa. Chris adalah seorang pengacara yang cukup santai, meski ia harus menahan diri melihat sang kekasih selalu menunda-nunda penikahan.

Keempat bersaudara ini punya tradisi tahunan, berkumpul bersama orang tua mereka pada tanggal 4 Juli alias Independence Day di Connecticut. Selain itu, juga di hari Thanksgiving dan Natal. Maka, dari empat tempat berbeda, hadirlah mereka. Berenam menghabiskan waktu bersama.

Tapi sebuah tragedi mengerikan pun melanda mereka. Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawa Jane seketika dan membuat Annie menjadi buta. Suasana kesedihan menyelimutikeluarga Adams. Semua orang merasa kesedihan begitu berat dan tidak mungkin dilewati. Terlebih Annie, baginya, mata adalah modal utamanya sebagai seniman. Ia nyaris depresi karena ia hanya bisa melihat sesuatu samar-samar. Ia merasa dunianya sudah berakhir.

Tapi, jangan kira ketiga saudaranya diam begitu saja, Mereka berempat saling mencintai dan tidak ingin ada yang satu terus-menerus dilanda kesedihan. Maka sebuah rencana pun ketiganya rembukkan, untuk tinggal di satu rumah selama setahun demi membuat Annie menyesuaikan diri dengan dunia barunya. Sabrina dan Candy bersedia meninggalkan apartemen mereka, sementara Tammy dengan pertimbangan pekerjaan, memilih tetap tinggal di L.A. dan akan mengunjungi mereka di akhir pekan.

Terpilihlah sebuah brownstone yang akan mereka tempati mulai dari tanggal 1 Agustus hingga setahun mendatang. Sebuah dunia baru akan mereka jalani bersama. Kehidupan bergulir kembali, banya yang datang dan pergi dari kehidupan mereka. Banyak peristiwa yang mereka alami, bertemu kekasih, cinta yang putus, pemerkosaan, hingga sebuah pernikahan yang tidak mendapat restu. Semuanya dihadirkan satu per per satu hingga halaman terakhir sampai ke halaman 479. Pantaslah jika novel romance karangan Danielle Steel ini mendapat predikat bestseller #1 international. Ada sebuah kisah keluarga yang yang menghadirkan sebuah keluarga dengan beragam rasa yang datang dan pergi. Dan persaudaraan keempatnya terasa begitu kuat dan hangat, meski konflik pun menghampiri mereka tanpa bisa dicegah.

Yogyakarta, 8 Juli 2014













Post a Comment

Previous Post Next Post