Sarah’s Key (Elex Media, 2011)

Julia Jarmond dan Sarah adalah perempuan dari dua masa yang berbeda. Apa yang mereka alami sama sekali tidak persis hingga bisa dibanding-bandingkan. Julia adalah perempuan Amerika yang hidup di Paris bersama suami dan putrinya. Sarah adalah seorang anak yang harus menghadapi takdirnya sebagai seorang Yahudi tak berdosa yang kehilangan keluarganya setelah para polisi Prancis merazia semua keturunan Semit atas perintah Hitler.

Sarahs Key Julia tidak akan menemukan kaitan dirinya dengan Sarah jika tidak ditugaskan untuk mencari sisa-sisa kelam Velodrome d-Hiver, 16 Juli 1942. Sarah terpisahkan dari sang adik bersembunyi dalam lemari ketika polisi membawa semua keluarga Yahudi dari kediaman masing-masing di sebuah malam. Berbagai cara dilakukan Sarah untuk bisa menyelamatkan sang adik. Tidak mudah melarikan diri. Keadaan para Yahudi sangat mengenaskan, kelaparan, tidak terurus, penyakitan. Luka itu benar-benar tertanam kuat dalam benak kaum Yahudi, di seluruh dunia. Meski yang jauh berada di belahan dunia lain dan hidup dalam kemapanan. Jujur saya akui, rasa satu yang mereka miliki ini harus dicontoh ras lainnya.

Tragedi kelam itu bagi masyarakat Prancis adalah sesuatu yang tidak perlu diingat-ingat, dibongkar, dicari siapa yang salah, dibenci dan sebagainya. Saya pun mempertanyakan, apa sebegitu tidak pedulinyakah dengan tragedi kemanusiaan sebesar itu? Genosida adalah kejahatan besar. Termasuk suami Julia bahkan tidak ambil pusing. Suaminya sebagai personal pun memiliki ego yang sangat besar. Berselingkuh juga dengan mantan kekasihnya. Tatiana de Rosnay membuat alur cerita semakin rumit dan berliku.

Tapi dengan pembagian yang seimbang, konflik dua masa ini dapat saya pahami sama baiknya. Emosi-emosi yang meletup-letup, kesedihan-kesedihan yang bercampur aduk, metamorfosis yang akan selalu membayangi manusia. Sarah hanyalah tokoh rekaan, tapi apa yang ada dalam buku ini didasarkan pada proses riset yang panjang.


Jogja, 3 Mei 2015
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال