Line of Duty (2012-); Kebobrokan Seorang Detektif Berprestasi


Line of Duty jadi salah satu serial TV yang cukup banyak direkomendasikan oleh beberapa media online ketika saya mengetikkan kata kunci "best british crime series". Bukan serial baru sih hitungannya. Season pertamanya tayang sekitar delapan tahun lalu di BBC Two. Pemeran utamanya masih unyu banget. 
Inggris memang pabriknya serial kriminal yang selalu meninggalkan kesan. Untuk Line of Duty ini khas Inggris banget, dengan menampilkan detektif polisi yang dihadapkan pada kasus pembunuhan.
Tunggu, sebenarnya persoalan intinya bukan kepada siapa yang terbunuh. Tapi siapa yang terlibat dalam pembunuhan itu. Masalahnya, ada polisi yang terilbat di sana dan ditengarai, polisi detektif yang sering mendapat penghargaan karena prestasinya ini, berbuat curang.
Berprestrasi itu tentu jadi ambisi siapa pun yang mengejar karier, di bidang apa pun. Termasuk Tony Gates. Sebagai salah satu polisi yang berkulit hitam, ia memimpin sebuah skuad elite yang kerjaan sehari-harinya adalah mengintai gerak-gerik kurir narkoba di suatu yang wilayah kelas menengah bawah yang akrab dengan kriminalitas. Bahkan, anak kecil pun sudah terbiasa terlibat dan dilibatkan oleh pihak-pihak tertentu.
Gates mulai memancing kecurigaan tim AC-12 alias anti-corruption dengan sepak terjangnya yang begitu heroik. Pasti ada yang salah dengan dirinya. Di saat yang sama, AC-12 kedatangan petugas mutasi yang berkasus hingga dalam sebuah misi penggerebekan memakan korban penduduk sipil yang tidak bersalah. Sembari menunggu proses sidang, Steve Arnott menjadi anak buah Hastings. Karena timnya Gates sangat elite, maka diutuslah seorang agen untuk mematai-matai dari dalam.
Niat untuk menguak sisi gelap Gates justru melah membuka satu skandal yang menghubungkan seseorang dari masa lalu Gates, sekaligus sindikat kriminal wilayah itu.
Bisa dibilang, di sana, polisi seperti tidak ada giginya. Mereka dilawan oleh masyarakat. Bahkan, saking tingginya tindakan kriminal, para polisi ini capek sendiri menghadapi keluhan orang-orang.
Serial ini hanya 5 episode di satu musimnya. Dengan durasi standar 1 jam. Serial ini tidak hanya mengangkat tentang tingginya kriminalitas di kalangan kelas bawah, tapi juga bagaimana orang-orang kulit hitam berkuasa di daerah itu, dan juga kuatnya prasangka buruk terhadap imigran muslim atau dari Timur Tengah yang identik dengan terorisme, padahal, seperti yang saya nonton di film The Old Guard, Timur Tengah juga pemasok narkoba yang masif. Jad, mulailah melihat sebuah bangsa secara menyeluruh dan kadang itu tidak perlu dikaitkan dengan agama. 

Post a Comment

Previous Post Next Post