The Old Guard (2020); Manusia Abadi yang Penuh Derita


The Old Guard mungkin salah satu film yang ingin memperlihatkan bahwa hidup abadi di bumi itu tidak ideal. Sebab orang di bumi dibatasi oleh dimensi waktu. Lagu ulang tahun yang liriknya "panjang umurnya, panjang umurnya" sangat perlu sekali dikaji ulang. Ketika orang lain mati dan kamu hidup sendiri, ya di mana letak bahagianya?
Tapi jika itu terjadi, kisahnya mungkin akan seperti yang dialami Andi dan teman-temannya yang sudah berusia ratusan tahun dan tetap muda. Tidak dibutuhkan suntik botoks untuk mengencangkan kulit. Atau injeksi macam-macam untuk menghilangkan kerutan. Tidak hanya itu. Kerja sel-sel tubuh mereka dalam meregenerasi tubuh sangat luar biasa sehingga ketika mendapatkan luka, apa pun itu kecuali luka hati, akan pulih cepat maupun lambat. Orang-orang seperti ini mustahil punya pikiran bunuh diri sedepresi apa pun mereka. Lah nggak bisa mati.
Bisa juga mati, kalau sudah waktunya, kata Nicky. Ini dibuktikan bahwa prajurit Andy ada juga yang akhirnya pergi selamanya.
The Old Guard merupakan kelompok manusia abadi yang dipimpin oleh Andromache yang entah usianya sudah berapa ratus tahun. Anggotanya adalah Nicky dan Joe (yang bertemu saat Perang Salib), ada juga Booker yang hidup di masa Napoleon. Dan anggota termuda, Nile, secara harfiah memang masih muda dan sebelumnya adalah seorang marinir Amerika yang bertugas di Afghanistan.
Itu saja? Ya, itu saja yang jalan dengan Andy. Lainnya ada juga sih. Tapi sepertinya bakalan berbeda jalan dengan Andy.
Cerita dimulai dari bertemunya kembali Andi dengan teman-temannya, kecuali Nile, di Maroko. Mereka sempat rehat selama setahun. Sepakat bertemu karena pertemuan dengan Copley, seorang mantan agen CIA yang ingin meminta jasa mereka menyelamatkan korban penculikan di Sudan Selatan. Delapan tahun silam, Copley ketika masih menjadi anggota CIA menyewa jasa mereka untuk sebuah misi di Surabaya. Sayangnya tidak ada syuting dengan setting di sana. Kan lumayan kalau ada. Siapa tahu bisa trending di twitter. Walau cuma lima detik, netizen pasti akan membesar-besarkan, seperti biasa.
Apa mau dikata, meskipun abadi, tapi Andy tidak punya kemampuan membaca pikiran orang sehingga mereka malah dijebak dan hendak dibunuh. 
Notabene abadi, bukan berarti mereka kebal peluru dan senjata tajam. Jelas masih hebat si Pitung yang kebal segala. Indonesia selangkah lebih maju soal yang ekstrem-ekstrem. Saya bangga lho ini.
Copley bukan orang iseng. Dia menyelidiki pergerakan Andi dan yang lainnya. Dia tahu, orang-orang ini ada dari masa ke masa, terlibat dalam peristiwa-peristiwa penting dunia. 
Setelah menyadari mereka dijebak oleh Copley di Sudan, mereka pun bersembunyi sejenak. Dan Nicky bermimpi tentang seseorang.
Dialah Nile Freeman. Tentara Amerika yang suatu saat lehernya kena sabet pisau lalu tidak mati bahkan lukanya pulih dengan cepat. Andy pun menjemputnya langsung. Nile sempat berusaha melarikan diri karena mengira diculik orang jahat, tapi kok keren. Bagaimanapun, itulah awal kehidupannya. Sempat duel lagi dengan Andy di dalam pesawat hingga akhirnya kalah dan tulangnya dipatahkan Andy. Pulih lagi.
Menerima kenyataan bahwa dirinya berbeda dengan orang kebanyakan adalah tidak mudah. Ketika Nile berdoa, Andy yang masa bodoh dengan Tuhan berkata, 

Kau berdoa? Tuhan tidak ada.
Tuhanku ada.

Pesawat baling-baling yang membuat entah berapa ton narkoba dan mereka, menuju Prancis. Di sanalah formasi pasukan kembali utuh.
Ngomong-ngomong, apakah ada manusia abadi lainnya yang hidup di dunia ini?
Ada. Namanya Quynh. Dia hidup semasa dengan Andy. Bahkan bisa dikatakan teman seperjuangan Andy, hingga mereka dipisahkan secara paksa. Itu sekitar Era Kegelapan di Inggris di abad ke-18, kalau saya tidak salah. Ketika itu perempuan banyak yang mati karena dituduh sebagai penyihir. Keabadian Andy dan Quynh meresahkan masyarakat. Dibakar pun belum tentu mereka mati. Akhirnya Quynh ditenggelamkan. 
Bukan, bukan atas perintah Bu Susi, tapi keputusan rakyat dan tokoh religius. 
Dari mimpi yang dilihat Nile, aura kemarahan Quynh sudah level sangat tinggi. Faktanya, Andy masih belum juga bisa menemukan letak peti berisi Quynh. Dia kehilangan jejak. Hampir 5 abad Quynh terkurung.

Itulah alasan kami takut ditangkap. Menghabiskan keabadian dalam kurungan. (Joe)

Apakah di antara pasukan ini tidak ada yang terlibat cinta. Ada. Yang mana? Cari tahu saja sendiri.
Kemudian, pengejaran Copley terus berlangsung. Eh ternyata, dia tidak bekerja untuk kepentingan pribadi. Tapi demi memenuhi obsesi seorang CEO muda perusahaan farmasi bernama Steven Merrick. Dan arahnya mulai terbaca, apabila sains mulai bermain, pasti akan berhubungan dengan bisnis yang dilandasi penderitaan pihak lain. The Old Guard ditarget menjadi bahan penelitian untuk penemuan farmasi terbaru. Karena sudah menjadi obsesi, setiap cara pun dihalalkan. Copley tidak setuju dengan itu. 

Ini tentang sains, bukan sadisme atau keuntungan. (Copley)

Merrick bersikap bodo amat. Pengejaran Copley setidaknya menghasilkan dua tangkapan, yaitu Joe dan Nicky. Mereka kemudian dibawa ke lab Merrick di London. Andy jelas murka dengan hal itu. Mereka melacak keberadaan Joe dan Nicky dari tempat persembunyian. Dan saat itu, Andy mendapati lukanya tidak sembuh. Dia memilih menyembunyikannya dari Nile dan Booker. 

Hanya karena terus hidup, bukan berarti tidak sakit. (Booker)

Kita tidak ditakdirkan sendirian. (Penjaga minimarket)

Ketika mereka berhasil menemukan keberadaan Copley, rupanya itu adalah jebakan lagi. Rasa-rasanya, lebih baik bisa mengetahui kejadian di masa depan ketimbang hidup abadi ya agar tidak mudah kena perangkap betmen.
Kesetiaan pada akhirnya jauh lebih indah dari keabadian. Baku tembak antara pihak Merrick dan Andy tidak bisa dihindarkan. Soal koreografi perkelahian, Charlize Theron sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Dan di dalam cerita, entah sudah berapa ratus peperangan yang dilewati Andy. Dia pantas dinaikkan pangkat menjadi Dewi Perang, itu pun kalau Ares tidak keberatan. Silakan diurus di mahkamah terkait, siapa tahu Andy menang. Agar Netflix kebagian cuan.
Di akhir film ini memberikan sebuah harapan bahwa akan ada sekuel dari The Old Guard. Siapa sih yang tidak ingin melihat dua manusia abadi tertua berhadapan? Saya sih berharap mereka akan menghelat perang yang dahsyat ketimbang Andy hanya melawan cecurut macam Merrick.
Film ini diangkat dari sebuah komik. Entah berapa persen yang diadaptasi dari komik dan berapa persen yang original dari filmnya. 
Disutradarai oleh Gina Prince-Bythewood, yang dia adalah ... adalah ... tentu saja seorang sutradara. Maaf, saya kurang tahu banyak karyanya. 
Film ini mungkin memang menjadi kurang seru karena tidak tayang di bioskop. Akan lebih menyenangkan melihat adegan aksi-aksi pasukan keabadian ini dengan layar lebih besar. 

Post a Comment

Previous Post Next Post