Setelah menikmati 5 season kocak Brooklyn Nine-Nine, saya beralih lagi ke serial bergenre hukum yang agak serius. Masih buatan negara Amerika Serikat, ada sisi komedinya tetapi dalam porsi secukupnya. Judulnya Suits. Singkat padat jelas. Ditayangkan perdana di tahun 2011, saya awalnya tidak tahu jika di sini ada Megan Markle. Baru di episode kedua, ketika melihat credit, saya pun manggut-manggut sendiri. Oh ya, pantas, sepertinya pernah lihat di mana gitu.
Seperti halnya serial hukum lainnya, bersiap-siaplah untuk dibanjiri dengan berbagai istilah seputar dunia hukum begitu kaya. Serial ini tidak ada subtitle dalam bahasa Indonesia sehingga saya pura-pura paham saja dengan apa yang tokoh-tokohnya bicarakan, setidaknya saya tetap bisa tahu secara garis besarnya kasus yang dihadapi apa, dan bagaimana penyelesaiannya.
Tidak ada satu pun kasus yang terlesesaikan dengan mudah oleh Jessica si pemilik firma hukum bersama para pengacara andalannya. Jessica ini punya dua pengacara andalan yang mereka berdua juga menyimpan permusuhan satu sama lain. Antara Harvey dan Louis.
Harvey adalah si tokoh utama, artinya Louis akan diposisikan lebih lemah, meskipun bukan berarti dia selalu kalah dari Harvey. Bagaimanapun, keduanya dan juga para pengacara di firma itu merupakan alumni Harvard. Jadi, singkirkan dugaan bahwa mereka bekerja di sana tanpa kemampuan mumpuni.
Selain para pengacara, di kantor itu juga ada para associate alias pengacara junior, yang usianya masih 20-an tahun. Termasuk Mike Ross.
Tapi, Mike bukanlah lulusan Harvard. Sejarah direktrutnya si calo ujian LSAT ini oleh Harvey terbilang konyol. Sama sekali tidak disengaja. Sewaktu itu, Harvey sedang mengadakan pencarian associate untuk dirinya, lalu Mike yang sedang dikejar-kejar polisi karena saat itu dirinya sedang mendapat tugas mengantarkan ganja di hotel yang sama. Mike mendadak berdiri di pintu dan Donna, si sekretaris Harvey memanggil sebuah nama dan Mike menoleh. Ketika Harvey berada di satu ruangan dengan Mike, koper berisi ganja yang dibawa Mike terbuka. terbongkarlah rahasia itu.
Harvey tetap mempekerjakan Mike, setelah Mike berjanji meninggalkan dunia kurir-kurir begituan. Artinya, dia juga harus menjauhi sahabatnya, Trevor, yang sudah lama berkecimpung di dunia itu dan mati-matian menutupi itu dari sang pacar.
Mike bukan anak muda dengan otak pas-pasan. Sebagai calo LSAT, dia punya pengetahuan mumpuni, boleh dibilang setara dengan lulusan Harvard. Bergabungnya Mike dengan Harvey menjadikan Harvey semakin tangguh. Dan Louis makin tidak suka dengan hal itu. Ada saja hal-hal yang dia lakukan untuk menjegal Mike.
Tadi saya menyebut nama Megan Markle di awal. Dia berperan sebagai seorang paralegal. Paralegal itu semacam sekretaris tapi dia mengetahui berbagai perkara hukum. Sudah lima tahun dia bekerja di sana dan artinya dia lebih senior dari Mike.
Sejak pertama bertemu, chemistry antara Rachel dan Mike ini sudah mulai tumbuh. Karena mereka sebaya dan Rachel itu baik, Mike sering berbincang dengannya. Di dunia kerja yang keras seperti firma hukum, tentulah sulit menemukan teman bicara. Dan rasanya wajar ketika Mike mulai suka dengan Rachel. Mereka terlihat cocok. Mike memang tampangnya rada cupu, khas seorang junior di dunia kerja formal. Sama sekali tidak punya bibit dingin seperti Harvey.
Suits yang dirujuk oleh tajuk serial ini adalah setelan jas. Bukan jas sembarangan, tetapi jas mahal yang harganya ribuan dolar. Ada yang lucu ketika Mike pertama kali mengenakan setelan yang dia beli. Modelnya sangat anak muda, yang ketat dengan dasi panjang yang kecil. Harvey langsung menegur hal itu dan menyuruh Mike memesan setelan di tempat langganannya.
Saya jadi teringat dengan pengacara kondang Hotman Paris. Dia pun mengenakan setelan mahal meskipun kadang warnanya sangat mencolok. Simbol karisma seorang pengacara memang dinilai dari setelannya. Sekaligus untuk membuat klien yang berduit sehingga bisa percaya. Selain itu, usia pun juga menemtukan rasa percaya klien. Harvey yang usianya mungkin 10 tahun di atas Mike, selalu diperlakukan dengan penuh rasa hormat. Sementara Mike, bahkan orang enggan bersalaman dengannya karena usia dan tampangnya masih begitu belia.