How to Get Away with Murder (2014-2020); Pengacara yang Mati-Matian Menutupi Kasus Pembunuhan

Serial yang satu ini, masih ada kaitannya dengan postingan saya sebelumnya yaitu Suits. Kalau Suits mengangkat tentang keseharian para pengacara lulusan Harvard di sebuah firma hukum besar di kota New York, sementara How to Get Away with Murder juga menampilkan bagaimana pengacara juga lulusan Harvard menangani kasus-kasusnya secara pribadi alias tanpa firma hukum. 

Annalise Keating selama ini dibantu dua orang, yaitu Frank Delfino dan Bonnie Winterbottom. Tapi kemudian Annalise mendapatkan bantuan lagi dari lima mahasiswa Middleton Law School dan mengikuti mata kuliahnya yang bernama How to Get Away with Murder. Nama mata kuliah yang terbilang janggal sehingga kelas itu memang selalu penuh.

Dari sekian banyak mahasiswa yang mengikuti kelasnya, Annalise memilih hanya mahasiswa-mahasiswa yang punya potensi dan pada awalnya ada reward berupa piala. Namun, perebutan piala itu menjadi tidak penting lagi. Sebab mereka pada dasarnya harus saling mendukung, bukan berkompetisi.

Selama ini pengacara memang selalu identik dengan membela siapa yang bayar. Tetapi seorang pembela tentu harus punya alasan mengapa dia bersedia menjadi pembela. Ada proses riset yang begitu rumit hingga dari tiap kasus, Annalise dan timnya selalu bisa memenangkan kasus. 

Tentu, ada saatnya, mereka harus bermain kotor, termasuk di sana, menghilangkan barang bukti. 

Di episode-episode awal, kita sudah diperlihatkan ada dua cerita yang berjalan bersamaan, flashback-forward. Ada sekelompok mahasiswa di suatu malam api unggun diliputi kecemasan. Itu satu cerita. Cerita lainnya adalah empat bulan sebelumnya alias di hari pertama kelas Annalise. 

Sedikit perkenalan siapa sajakah mahasiswa yang dipilih oleh Annalise sebagai tim yang akan membantunya. 

Dimulai dari Wes. Seorang mahasiswa yang tinggal di sebuah apartemen jelek, dari ras kulit hitam. Kenapa saya perlu mneyebutkan ras, karena cerita ini berusaha menampilkan keberagaman Amarika Serikat. Wes punya tetangga yang kemudian di episode selanjutnya akan ada kasus yang membuat keduanya dekat.

Yang kedua adalah Michaela. Seorang makasiswi berkulit hitam, seorang anak adopsi, dan statusnya bertunangan dengan seorang pemuda dari kalangan kelas atas bernama Aiden. Mereka sudah berencana untuk menikah. Hubungan keduanya terganggu yang alasannya nanti akan ada di episode tiga atau empat.

Yang ketiga adalah Laurel. Seorang mahasiswa Hispanik dari keluarga kaya raya. Tidak banyak kisah tentang latar belakang Laurel yang dibuka di musim pertama, tapi setidaknya kisah percintaannya dengan Frank cukup menarik diikuti.

Keempat adalah Connor. Mahasiswa paling ganteng dengan cambang dan lirikan mata yang bikin wanita lemah, tapi dia gay. Kalau ada yang keburu ngefans, mungkin sih tidak ambil pusing ya. Tetapi tentu kelebihan dalam hal fisik harus diimbangi dengan kelemahan yaitu orang ini mentalnya paling payah. Paling mudah cemas.

Yang kelima adalah Asher. Dia ini mahasiswa dari keluarga kaya raya dan bapaknya seorang hakim. Keberadaan dia di kampus itu sudah tidak perlu dipertanyakan penyebabnya. Asher kemudian akan berpacaran dengan Bonnie. Hubungan keduanya juga tidak berjalan lancar karena terpengaruh kasus-kasus yang sedang dihadapi dan juga masalah personal masing-masing. 

Kasus cukup besar yang sedang dihadapi Annalise adalah soal kematian seorang mahasiswa bernama Lila. Dia ditemukan di dalam water tank. Pembunuh Lila awalnya mengerucut ke Rebecca yang tidak lain adalah teman Lila. Namun rupanya, semakin diselidiki, Lila ini rupaya adalah mahasiswa yang diajar oleh Sam, suami Annalise. Tabir terus terkuak. Lila ini sempat ada hubungan dengan Lila dan hubungan itu tidak sekali saja. 

Annalise harus bisa tetap objektif meskipun menimpan kemarahan luar biasa. Walaupun, Annalise juga berselingkuh dengan seorang polisi yang sudah beristri dan sekarat karena kanker. 

Sementara, cerita yang tidak kalah membuat gemas adalah ketika di malam api unggun, Wes, Connor, Laurel, dan Michaela berada di hutan setelah melakukan pembunuhan. Akan dibuka di episode berikutnya siapa yang mereka bunuh dan kenapa.

Yang menariknya dari serial ini adalah karena betapa Annalise sangat tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegah mahasiswanya terjerat hukum apalagi masuk penjara. Salah satunya dengan mengirim Frank. Jika ada benda yang harus dilenyapkan, maka Frank yang disuruh. Begitu juga untuk memunculkan apa pun untuk memperkuat pembelaan Annalise. Kelima mahasiswa ini lama-kelamaan tahu juga cara kerja Frank tapi mereka tidak bisa menyalahkan Frank, sebab itu harus dilakukan.

Apakah mereka ini selalu bekerja bersama-sama? Tidak. Semenjak Wes berhubungan dengan Rebecca, dia seperti punya rahasia tersendiri. Terkadang ia bagi dengan Annalise, terkadang tidak. Rebecca pun terkadang membuat situasi menjadi kacau sebab dia menyimpan banyak rahasia Lila dan tuduhan pembunuh Lila selalu terarah kepada Sam. Apakah Sam pembunuhnya demi melenyapkan bukti perselingkuhannya? Atau Annalise yang cemburu berat karena ia sudah 20 tahun menikah dengan Sam tidak juga dikaruniai anak sementara hubungan singkat Sam dengan Lila membuat Lila hamil? Atau Frank atas suruhan Annalise? Atau sebenarnya Rebecca selalu berbuat semaunya sendiri?

Semua akan terjawab dengan banyak sekali kejutan      

      

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال