10 Waktu yang Bisa Dimanfaatkan buat Menulis

Artikel ini pertama kali saya posting dalam bentuk kultwit di salah satu akun milik DIVA Press. Saya gabungkan kembali supaya lebih nyaman dibaca dan diterapkan, tentu saja.

Selama ini kita berpikir terlalu sibuk untuk menulis, sehingga punya alasan mengapa sampai sekarang belum juga menyelesaikan karya, bahkan untuk sebuah cerpen. Tapi, kalau dipikir-pikir, kita selalu punya waktu buat facebook, twitter, melamun, ngemil, dan sebagainya. Ternyata, menurut sebuah artikel di dailywritingtips.com, kita tuh bisa banget menulis tanpa harus duduk berjam-jam di depan monitor. Modal alat tulis sama benda yang bisa ditulisin deh. Saya nggak menyebut kertas, karena banyak orang yang menulis di tisu, JK Rowling salah satu yang melakukannya.

Dan kapan aja sih waktu-waktu yang bisa dimantaatin buat menulis? Check this out!

1. Begitu bangun tidur (di pagi hari).
Saya sarankan, kurangi begadang jika tidak perlu. Tidur larut berakibat susah bangun pagi. Di pagi hari otak lebih mudah diajak berpikir, masih seger. Beda jika bangun tengah hari, apalagi bangun tiga hari setelahnya, wah pasti kayak zombie tuh muka.

2. Saat berada dalam bis, taksi, kereta api, pesawat, becak, bemo, bajaj atau apa aja.
Manfaatkan waktu saat kita berada di sarana transportasi umum, menuju tempat beraktivitas. Bisa jadi, kita harus melewati perjalanan yang cukup panjang dan menjemukan. Atau banyak pemandangan bagus tapi nggak bisa disentuh (pepohonan atau rumah milik orang kaya, misalnya).

3. Saat ngantre, misalnya nungguin pembagian sembako, ngantre beli tiket X-Men, ngantri kamar mandi di kosan, atau sejenih itulah.
Pastikan ketika kita sedang mengantre lalu menulis, tidak ada yang mencurangi dengan memotong antrean dengan kecepatan cahaya dan sadar kalau bukannya jumlah antrean berkurang eh malah makin panjang.

4. Nulis saat santai ngopi di kafe, pas jam istirahat kantor, bersama keluarga, teman, pacar, pacarnya teman, temannya pacar, dll.
Orang pintar, selain ditandai dengan minum Tolak Angin, juga kelihatan dari habitnya saat bersantai. Apakah dia menghabiskan waktu santai dengan mengunyah meja ataukah menulis. Orang yang sedang menulis akan terlihat seperti penulis, meski yang ia tulis adalah surat sakit palsu.

5. Nulis pas kuliah atau pelajaran yg boring abis.
Banyak generasi muda yang memilih bolos kelas kuliah dan melanglang buana karena bosan dengan materi dari dosen. Ketimbang ngabisin uang jajan yang nggak seberapa, mending puasa dan ganti dengan menulis. Biarkan dosen mengeong, kafilah berlalu. Pas kuliah udah selesai, tinggal ngopi aja catatan temen, traktirin es teh. Beres urusan.

6. Pas jam makan siang.
Sambil nunggu hidangan siap, daripada gosipin seleb yg baru putus cinta, keluarin kertas or tisu trus nulis soal menu yang barusan dicoba plus deg-degan antara yakin ama nggak yakin tuh resep bakal sukses karena yang nulis juga bukan Chef Juna apalagi Farah Queen.

7. Nulis pas kejebak macet.
Bete dong kejebak macet berjam-jam dan ujung-ujungnya ngumpat membabi buta. Kalau dituangkan ke tulisan, kan nggak bikin dosa. Ingatlah, jangan suka mengumpat, ngumpet, ngupil, ama ngorok. Segera ke dokter buat ngobatin ngoroknya.

8. Menunggu nggak bakal bikin manyun lagi kalau kamu luangkan waktu menulis.
Tulis apa aja deh. termasuk soal menunggu yg tiada akhir, menunggu mantan putus dari pacarnya yang nggak cakep-cakep amat, menunggu suami orang cerai dari istrinya, menunggu film Mission Impossible 6 ada bajakannya.

9. Menulis sambil nyiapin makan malam.
Aisshh, dahsyat nih.Emang agak sulit sih ngebayangin bawa piring sambil nulis atau naruh sendok garpu dengan penataan ala di Buckingham. Tapi maksudnya tentu saja pas di dapur, nunggu supnya mendidih atau goreng tempe. Jangan sampai gosong tuh!

10. Jeda iklan, menulislah tanpa jeda.
Kadang saat nonton film atau sinetron kesayangan, tiba-tiba jeda iklan. Muncullah bergantian Sule-Agnes Monica-Tukul-Madonna KW 3-Paolo Maldini KW 3,5-Ellen deGeneres KW 4.0 dan beragam artis lainnya dengan produk-produk andalannya. Berhubung iklannya cuma itu-itu aja diulang-ulang, kita malah cari channel lain, padahal tahu iklannya sengaja di-set supaya barengan. Nah, mending jauhin remote dan mulai menulis.

Simpel aja kok buat nyuri-nyuri kesempatan buat nulis. Jadi udah nggak ada alasan deh nggak sempat nulis. Lakukan aja mulai dari sekarang, 
Yogyakarta, 11 Juni 2014
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال