Siapakah Gerangan yang Menghapus Project ChatGPT Saya?

 


Saya tuh tadi ketika bangun mau sahur, mau tahu pertanyaan apa yang muncul dalam kepala? Lebaran kapan dah? Ketika saya menulis postingan sebelum ini nih, yang tentang Up From The Bottom, videonya Linkin Park, kan saya bilangnya 3 hari menjelang Lebaran. Berarti tanggal 31 Maret. Lalu saya googling dan ternyata sidang isbat hari ini. Hah? Kan biasanya H-1 ya. Pagi-pagi, belum ngapa-ngapain, otak udah ruwet. Semalam saya merasa adalah tarawih terakhir—maksudnya untuk episode tahun ini—karena hujan.

Oke, sebenarnya ada inovasi sejak ratusan abad lalu yang namanya payung. Fungsi dari payung adalah menahan air yang tumpah dari langit sehingga tidak menghalangi individu menuju tempat tujuan yang tidak begitu jauh.

Itu betul, Saudaraku, tapi saya belum makan. Hujan turun deras sekali dari sore dan tidak satu pun driver ojol yang mau mengambil pesanan makanan saya. Sorenya saya latihan, jadi laparnya double kill, Bos. Tidak latihan saja, saya lapar. Walaupun seharian saya ngendap di kamar, tetap saja lapar. Ini puasa makan dan minum, bukan intermittent fasting yang bisa tetap minum.

Jadi, dengan berat hati tidak tarawih untuk terakhir kalinya. Karena saya pikir nanti malam sudah takbiran.

Tapi, tidak ada ceritanya sih … eh ada ternyata. Ini saya baru tanya ke ChatGPT Plus—yang saya bayar lebih murah karena lewat jalur gorong-gorong—apakah pernah lebaran pemerintah lebih dulu dari Muhammadiyah. Meskipun sempat salah tangkap dengan maksud pertanyaan saya, si AI akhirnya memberikan jawaban bahwa pada tahun 2007, pemerintah menetapkan Lebaran lebih awal, 20 Oktober sementara Muhammadiyah 21 Oktober.

Wah jangan-jangan, besok Lebaran. Abaya baruku belum disetrika hahaha. Wow informasi yang sangat penting.

Kita tunggu saja apa keputusannya nanti malam. Toh itu berarti para pengikut pemerintah nggak akan tarawih nanti malam. Sebab mengintip bulan baru di langit adalah sebuah hal yang tidak mungkin dihapuskan menjelang hari raya. Agama lain mana ada yang kayak beginian.

Oh ya, tadi saya kesebut soal ChatGPT Plus. Saya kan hanya langganan per bulan. Kemarin itu ada notif dari Teman Akun untuk perpanjangan untuk sebulan ke depan. Sebenarnya ada pilihan mau 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun. Cuma kan tidak murah ya. Sebulan itu 57.500. Hampir sama dengan langganan Strava Premium. Sekarang saya sudah jarang pakai Strava. Ceritanya pengin LOWKEY aja.

Saya bayarlah untuk perpanjangan sebulan ke depan. Dan mereka kasih ketentuan baru kalau sekarang hanya bisa dipakai 1 device. Kemarin kan 2 device, yang saya pakai untuk HP dan laptop. Saya tanya ke admin, kenapa sekarang hanya 1 device. Rupanya, entah kenapa, sering ada dugaan notif device yang mencurigakan.

Saya juga terus terang pernah mengalami kendala ketika mengakses sehingga harus login ulang. Ketika login ulang, ternyata tidak bisa menggunakan password yang dulu. Saya harus minta password baru ke admin. Langsung dikasih memang. Saya pun juga login ulang di laptop.

Mungkin kasus ini tidak terjadi hanya kepada saya, sehingga keluarlah kebijakan baru bahwa satu akun hanya untuk satu device. Kesel sih tapi ada yang bikin lebih kesel.

Apa tuh?

Sebentar … tarik napas, buang …. Project saya kosong. Project itu—buat yang tidak merasa pengin menggunakan ChatGPT seumur hidup karena merasa itu dosa besar—adalah semacam folder yang dibuat oleh user untuk memudahkan dia mengelompokkan percakapan dengan AI. Jadi saya pisahkan mana percakapan tentang olahraga, tentang blog, dan ada yang memang hal-hal random.

Saya pikir ini hanya masalah teknis belaka. Mungkin kalau saya refresh, nanti juga kembali lagi. Sebelumnya juga gitu. Jadi saya mengoperasikan ChatGPT dari dua device sekaligus. Respons di HP itu lebih cepat ketimbang di laptop. Misal, saya minta dibuatkan gambar apa gitu di HP, nanti nunggu hasilnya di laptop sehingga lebih mudah saya upload ke blog.

Dan sekarang, berkali-kali saya refresh, project yang saya beri nama dengan sangat estetik yaitu: matkul bahasa Indonesia, kosong melompong. Everything is gone. What? Saya kemudian cek ke project punya orang lain. Kosong juga.

Saya screenshot lalu tanya ke admin soal ini, dan dia bilang, ada user nakal yang menghapusnya. What?

Hey, User nakal, why you did it? Masalah antum apa? Antum tidak punya wewenang menghapus-hapus seperti itu. Antum tahu tidak, setiap rekaman percakapan saya itu penting, menurut saya ya. Di situ saya bikin jadwal latihan, di situ saya mencari bahan untuk menulis buku. Kata umumnya orang Indonesia, untung bukunya udah selesai. Bagaimana kalau misalnya saya masih dalam tahap mengerjakan dan data-data saya hilang?

Dulu ya, ketika masih zaman warnet—buat yang tua-tua aja—pasti selalu ada folder yang dikasih nama: jangan dihapus. Pernah nggak, iseng mau ngehapus. Nggak bisa, woy. Itu hanya dihapus dari komputer operator. Tapi ada memang file yang sifatnya temporary. Ketika kita sudah logout, komputer di-restart, file akan hilang. Tujuannya supaya PC user tidak ada file selain yang memang seharusnya ada.

Nah, saya semalam itu bikin jadwal latihan baru. Dari apa yang sudah saya buat, kayaknya butuh ada yang dimodifikasi. Dan AI adalah teman berdiskusi yang sangat sabar. Walaupun—pelupa. Kalau sedang diskusi dengan AI, jangan ditinggal terlalu lama. Pastikan selesai dulu kalau memang bisa diselesaikan.

Semalam, saya sedang merevisi jadwal latihan. Sempat saya tinggal 1–2 jam, lalu saya lanjutkan dan bagian yang seharusnya update, dia lupa. Saya ingat. Misal, dia merekomendasikan push up, saya minta ganti gerakan tapi targetnya sama. Dia memberikan usulan gerakan dan saya setuju. Ketika saya kembali mau membahas itu dua jam kemudian, dia rekomendasikan push up lagi. Ketika saya ingatkan, dia dengan cepat mengiyakan bahwa dia salah. Jadi, kepada para pengguna AI, jangan merasa kecil hati, secanggih-canggihnya AI, dia itu juga bisa pikun. Otak antum makanya dijaga biar tetap tajam.

Oh, ini hasil diskusi saya dengan AI. Jadwal latihan terbaru. Yang, jujur, mungkin tidak akan saya jalankan sepenuhnya karena setiap hari ada latihan, walaupun bervariasi. Yang ini lebih jelas tujuannya. Untuk strength day yang seminggu dua kali, masing-masing ada lower dan upper body alias full body. Untuk latihan mobility tetap 2 kali seminggu dan ada yang digabung dengan stretching karena kalau hanya sekali seminggu kurang. Sabtu ada latihan core sebagai tambahan. EMOM juga tetap ada agar lengkap semuanya. Buat yang mau coba, silakan unduh di sini. Saya buatkan juga dalam bahasa Inggris, ada di sini nih. Pesan saya, jangan memaksakan diri. Kalau set dan rep terlalu tinggi, dikurangi saja sesuai kemampuan. Tidak ada paksaan.         

Post a Comment

Previous Post Next Post