Cerpen Riwayat yang Membosankan Catatan Seorang Tua (KPG, 2004)


Judul yang cukup panjang ini menjadi cerita kedua yang terdapat dalam antologi cerpen Anton Chekov yang berjudul Ruang Inap no. 6. Seperti halnya Ruang Inap no. 6, agak kurang tepat jika disebut cerpen dengan ketebalan 90 halaman lebih, tanpa ada kesan memanjangkan kisah. Ditulis dengan hati-hati hingga membacanya pun sedemikian hati-hati.

Kali ini, cerita datang dari seorang profesor tua berusia 62 tahun bernama Nikolai Stepanovich, seorang lelaki terhormat, suami dari Varya dan ayah dari anak yang sudah tumbuh besar. Ia berpuluh-puluh tahun mengajar di universitas, banyak hal sudah dilaluinya. Dahulu, ia punya energi begitu besar dalam menyalurkan pengetahuan kepada mahasiswa, seiring dengan berjalannya waktu, energi itu makin terkuras. Kesehatannya mulai sering mengalami gangguan. Ia seorang dokter, tapi bukanlah hal mudah mengobati diri sendiri.

Ia mengajar untuk mahasiswa kedokteran. Di matanya, mereka adalah orang-orang yang mencari ilmu tapi entah mengapa tidak ada yang bisa berprestasi gemilang. Tidak ada yang namanya menggaung seperti halnya dia. Mereka menjadi dokter-dokter yang biasa saja. Ia pun mengamati para pengajar yang tenggelam dalam ilmu pengetahuan. Seorang koleganya, Pyotr Ignatyevich, berusia 35 tahun dan sangat mengagungkan ilmu pengetahuan, terlebih yang berasal dari orang Jerman. Di dalam otaknya, kedokteran adalah ilmu yang paling mulia. Pikirannya jauh dari standar keterbukaan, kalah dari seorang portir bernama Nikolai. Pria ini sangat ramah dan ia punya banyak pengetahuan. Meski bukan bagian dari pengajar, tetapi ia adalah orang yang cerdas dan menyenangkan.

Prof. Nikolai di rumah lebih banyak menyendiri, terserang insomnia, dan merasa depresi dengan keluarganya. Kehidupannya bukanlah yang bermewah-mewah. Kepada pembantu saja mereka menangguhkan gaji, putranya yang seorang opsir di Warsawa, masih dikirimi uang bulanan. Sementara putri bungsunya, Liza, berusia 22 tahun, adalah seorang murid sebuah konsevatorium, sebuah sekolah yang tidak murah. Inilah beban hidup Nikolai yang menjadi konflik datang dan pergi. Salah satu orang yang cukup menghiburnya adalah Katya, putri dari dalah satu kolega Prof. Nikolai yang sudah meninggal. Ia dititipi tugas untuk menjaga Katya, gadis yang kemudian tumbuh dewasa menjadi aktris yang hidup bebas. Warisan dari ayah Katya cukup besar hingga membuat di masa dewasanya, gadis itu hidup nyaman. Ketidaknyamanan hadir ketika ia mulai dinilai negatif oleh masyarakat. Dia hamil di luar nikah, sebuah hal yang pada masa itu dianggap sebagai aib yang besar. Lalu ia pun berhenti dari kehidupan sebagai aktris.

Nikolai menyayangi Katya. Gadis yang di matanya baik, meski kadang sulit diatur. Pertemuan demi pertemuannya dengan Katya yang ditanggapi negatif oleh masyarakat, tidak membuat sang profesor menjauhi anak perwaliannya itu.. Bagaimana pun juga, ia sudah dipercaya untuk menjaga Katya.

Katya memang tidak seperti Liza. Putri bungsunya ini berusaha membuat Nikolai bangga termasuk dengan memperkenalkan Gnekker, kekasihnya. Hanya saja, Gnekker sosok yang cukup misterius. Itulah sebabnya Varya mendesak Nikolai untuk menyelidiki tentang Gnekker di Kharkov, benarkah dia anak orang kaya yang punya rumah besar dan tanah.

Tokoh lain yang menyumbang konflik dalam cerita ini adalah Mikhail Fyodorovich, kawan akrab Nikolai yang belakangan suka ikut nimbrung minum bersama Nikolai dan Katya. Pria setengah abad ini adalah keturunan bangsawan dan filolog. Awalnya, dia diceritakan sebagai sosok yang menyenangkan, tetapi mulai terlihat bagaimana kehadirannya membuat Katya gerah. Ya, pria itu sering muncul dan memakai berbagai alasan hanya untuk minum bersama Katya.

Pada cerpen ini, banyak kritik yang mengarah pada karya-karya sastra moderen yang mulai jauh dari namanya ekspresi kebebasan:

"Sama halnya apabila kita berbicara tentang karya-karya sastra baru yang saya baca 10-15 tahun terakhir: tidak ada satu pun yang bagus sekali, dan tidak bisa kita bicara tentangnya tanpa kata tidak. Cerdas, mulia, tapi tidak berbakat; berbakat, mulia, tapi tidak cerdas, atau, yang terakhir: berbakat, cerdas, tapi tidak mulia. (hlm. 158).

Nikolai juga mengkritisi karya-karya terjemahan asing yang dibuat atau diedit oleh orang-orang Rusia yang serius. (hlm. 159).

Konflik dalam cerpen ini memuncak sejak adegan Katya malam-malam datang dan memberikan semua uang miliknya. NIkolai menolak, sama sekali ia tidak membutuhkan sepeser uang pun dari anak perwaliannya itu. Peristiwa lain yang juga membuat jantung berdegup kencang adalah ketika ia mendengar putrinya diam-diam menikah dengan sang kekasih, yang berbohong tentang jati dirinya.

Chekov menutup cerita ini dengan pertemua antara Nikolai dan Katya. Ketidaknyamanan Katya dengan sikap Mikail membuatnya mantap untuk kembali ke Krim dan memulai hidupnya lagi di sana.

Pembahasan Mengenai Cerpen Ruang Inap no. 6 dan Cerita-Cerita Pendek Lain dalam Antologi Ruang Inap no. 6.


Yogyakarta, 6 Juli 2014

Post a Comment

Previous Post Next Post