5 Tips Jika Kena Tilang



Baru-baru ini ada satu video yang jadi rame karena suatu hal yang sebenarnya bukan langka terjadi di jalan, yaitu penilangan. Di film-film buatan Amerika maupun lainnya, adegan tilang tidak pernah menjadi sesuatu yang menghebohkan. Misal si tokoh berkendara dalam keadaan mabuk, berkendara dengan melewati kecepatan maksimal yang ditetapkan pihak berwenang, parkir di sembarang tempat. Intinya, tilang adalah hukuman bagi keteledoran saat berkendara. Tapi bukan berarti kehilangan kendaraan.

Saya sendiri baru merasakan kena tilang setelah 5 tahun berkendara. Sebelum-sebelumnya, saya beranggapan bahwa tilang akan membuat hidup menjadi penuh keribetan. Kalau tidak begitu, mengapa orang memilih "membayar di tempat" ketimbang ikut sidang. Dulu pun saya mengira sidang itu akan seperti sidang-sidang kasus kriminal seperti dalam film, di mana saya akan dihadapkan pada hakim dan diadili.

Ternyata, apa yang tersimpulkan dalam pikiran tidak selalu benar. Maka dibutuhkan pengalaman untuk membuka sebuah kebenaran.

Kali ini saya akan memberikan 5 tips jika kena tilang. Dan saya yakin, di luar sana, tidak hanya saya yang pernah salah kaprah perkara tilang.


1 Anggap tilang sebagai penanda seriusnya peraturan lalu lintas

Tidak setiap hari polisi lalu lintas turun ke jalan untuk operasi. Sebab kalau tiap dilakukan, niscaya tidak akan ada orang yang bisa abai dengan surat-surat kendaraan, helm, dan kelengkapan berkendara lain. Bisa juga, jalanan menjadi sepi. Jalan utama, spesifiknya.

Bayangkan jika polisi tidak pernah turun ke jalan dan memperhatikan mana-mana saja kendaraan yang sebenarnya tidak memenuhi syarat. Apa tidak makin liar saja para pemakai jalan? Aturannya ada, tapi penegak hukumnya tidak ada. Sama saja bohong.

2 Jangan panik

Saat kita atau kendaraan kita tidak lengkap, maka melihat polisi yang tidak sedang ngapa-ngapain saja sudah panik bukan main. Apalagi ketahuan melanggar aturan. Panik adalah reaksi alamiah. Tapi turunan dari reaksi tersebut yang perlu diperhatikan. Misalnya, memberikan seribu alasan mengapa begini mengapa begitu. Tidak ada gunanya. Surat tilang akan diserahkan, dan polisi akan minta SIM/STNK untuk ditebus saat hari sidang. Mereka tidak akan menghilangkannya. Jika kemudian di waktu yang lain kena stop polisi, surat tilang itu tinggal ditunjukkan ke petugas.

3 Jangan bayangkan hal yang berlebihan

Tidak perlu menyewa pengacara hanya untuk kasus tilang. Tidak ada yang namanya kita dicecar banyak pertanyaan tentang kesalahan yang kita lakukan. Tidak ada pula ketok palu apalagi sampai vonis penjara. Orang yang terkena kasus tilang tidak sedikit, sekali maju sidang itu ratusan bahkan ribuan dalam sehari hingga proses sidang dibuat secepat mungkin.

4 Jangan bayangkan hal yang berlebihan (2)

Satu kasus tilang, itu diganjar sekitar 50.000 untuk kendaraan roda dua. Kendaraan jenis lainnya, saya kurang tahu, nggak punya sih. Bandingkan kalau mau bayar di depan polisi, berapa kali lipat. Kecuali, kita terkena beberapa pelanggaran sekaligus. Maka dari itu, agar tidak terulang, segera lengkapi surat-surat, pakai helm meski cuma dekat, dan kendaraan tidak ada yang kurangnya.

5 Gunakan kendaraan umum

Jika takut kena tilang lagi, karena mengurus surat-surat berkendara tidaklah secepat kilat, harga helm terlalu mahal, atau sayang uang untuk beli spion, tidak ada salahnya mulai beralih dengan menumpang teman yang searah tujuan atau sekalian gunakan kendaraan umum. Sekarang juga mudah jika ingin menggunakan ojek atau taksi online, semakin sering menggunakan jasa angkutan online juga berbalas voucher-voucher menggoda lho. Kalau mau cepat kurus, jalan kaki juga bisa. Selamat memilih.

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال