5 Tips Bisa Donor Darah




Di blog sebelumnya, saya pernah menulis seputar donor darah. Bagi sebagian orang, donor darah adalah aktivitas yang mengerikan karena jarum besar akan mengisap darah dalam waktu cepat. Mengkhawatirkan bagi orang yang mengira jarum yang dipakai adalah jarum bekas dan kemungkinan menularkan HIV. Dan juga aktivitas yang tidak ada gunanya, sebab stok darah darah jika sudah berusia sekian waktu akan dibuang.

Segala anggapan tentang donor darah akan tetap ada di dalam pikiran mereka yang tidak ingin mencari tahu bahwa donor darah tidak semenyeramkan itu, tidak seserampangan itu hingga menggunakan jarum bekas pakai, dan tidak sesia-sia itu.

Setidaknya, donor darah membantu sirkulasi darah dalam tubuh kita sendiri. Darah yang keluar akan digantikan dengan sel-sel darah baru. Artinya akan ada aktivitas bermanfaat yang terjadi selama beberapa waktu setelah darah diambil. Itu otomatis. Itu pasti.

Donor tidak akan membuat kita kekurangan darah, jika itu yang kita takutkan akan terjadi kemudian. Belum pernah saya dengar orang yang donor darah jadi menderita anemia. Tapi memang, penderita anemia akan sulit menjadi pendonor darah.

Dan berikut ini, saya akan memberikan 5 tips bisa donor darah buat kamu di luar sana yang masih berat untuk setidaknya datang ke PMI tiap 2 bulan sekali untuk setor darah. Perkara darahmu akan dipergunakan atau tidak, sudah tidak perlu dipikirkan. Anggap saja kamu bersedekah pada orang, apakah sedekahmu akan dimanfaatkan atau tidak, tidak perlu dipusingkan. Yang penting amalmu sudah dicatat oleh malaikat.


1. Jaga asupan gizi

Sebenarnya, tidak untuk tujuan berdonor pun, asupan gizi harus kita jaga betul. Cuma, dalam hal ini, proses pengambilan darah dari tubuh kita sebanyak satu kantong, jelas ikut mengeluarkan banyak kalori dalam tubuh termasuk nutrisi yang terkandung di dalamnya. Dan lagi, darah kita sewaktu-waktu akan masuk dalam tubuh orang lain dan boleh jadi menjadi salah satu faktor yang akan menyelamatkan nyawa. Kualitas gizi yang baik akan berdampak luar biasa pada kualitas darah kita.

Dengan menjaga asupan gizi, akan menjauhkan kita dari serangan penyakit ringan maupun berat. Memperkuat stamina tidak kalah pentingnya. Maksimal usia pendonor darah adalah 60 tahun, artinya setua apa pun kita, asalkan sehat bisa menjadi bagian dari pendonor. Tentu menjadi kebanggaan diri juga.

2 Rutin berolahraga

Meskipun saya tercatat sebagai pendonor rutin sejak tahun 2018, tapi bukan berarti saya tidak mengalami penolakan petugas karena tidak memenuhi syarat. Dan biasanya, syarat berupa tekanan darah atau tensi dan jumlah hemoglobin (Hb).

Di dunia ini, adal orang yang diciptakan dalm kondiri tensinya di bawah standar. Belum sampai hipotensi, tapi dalam standar yang ditetapkan PMI yaitu 110/70 belum memenuhi itu. Ada saatnya saya hanya 100/60 dan bagi mereka itu tidak aman. Padahal saya sendiri tidak mengalami keluhan pusing dan sebagainya. Bahkan ketika saya baru makan dengan komposisi kalori tinggi, itu tidak serta-merta membawa kabar gembira. Saya harus pula dengan rasa kecewa dan merasa tubuh saya tidak tidak dalam kondisi baik. Padahal saya baik-baik saja.

Salah satu trik yang akhirnya saya rumuskan setelah menganalisis kondisi tubuh saya, adalah dengan memompa jantung secara instan. Caranya? Olahraga. Olahraga di sini bukan hanya tiba-tiba seumur-umur nggak pernah berolahraga terus memaksa tubuh secara radikal. Nggak gitu juga.

Saya suka berolahraga. Rutin, paling sedikir seminggu 2 kali. Cuma dalam hubungannya dengan donor darah, meskipun rutin berolahraga, belum tentu lolos dalam tes tensi. Misal kita olahraganya kemarin, donornya hari ini. Kemarin tensi boleh saja naik karena aktivitas jantung, hari ini belum tentu.

Jadi, kalau mau tidak pulang membawa rasa kecewa, berolahragalah beberapa jam sebelum donor, setengah jam cukup, asalkan keringat banyak keluar. Jangan lupa, setelah olahraga makan yang mengandung karbohidrat seperti roti atau nasi. Dan cara ini selalu berhasil. Bahkan ketika saya selesai menstruasi, di mana faktor penjegalnya adalah tensi dan Hb.

Jika sebelum donor berolahraga berat, pastikan sisa harimu digunakan untuk istirahat. Jangan kemudian olahraga lagi, bahkan yang lebih berat. Ujung-ujungnya akan sakit. Manjakan tubuh dengan daging-dagingan, terutama. Rasa lapar akan lebih cepat datang dan penuhi saya isyarat dari tubuh dengan makan sebab donor dan olahraga sama-sama membakar kalori dalam jumlah besar.

3 Redakan ketakutan terhadap sakitnya jarum suntik

Saya tidak bilang ketika jarum donor masuk ke kulit tidak ada rasanya. Itu dusta besar. Ada rasa sakit, tapi hanya sebentar karena sebelum jarum itu masuk ke kulit, lengan kita sudah ditekan oleh tensimeter. Memang begitu caranya agar darah mudah diambil. Tapi jangan khawatir, petugas donor adalah orang-orang yang berpengalaman, mereka tahu apa yang mereka lakukan. Kalau masih takut, palingkan wajah dari ujung jarum. Atau ajak teman untuk mengalihkan perhatian. Proses donor paling lama hanya 10 menit. Saya 5 menit sudah selesai.

Saya tidak bilang ketika jarum donor masuk ke kulit tidak ada rasanya. Itu dusta besar. Ada rasa sakit, tapi hanya sebentar karena sebelum jarum itu masuk ke kulit, lengan kita sudah ditekan oleh tensimeter. Memang begitu caranya agar darah mudah diambil. Tapi jangan khawatir, petugas donor adalah orang-orang yang berpengalaman, mereka tahu apa yang mereka lakukan. Kalau masih takut, palingkan wajah dari ujung jarum. Atau ajak teman untuk mengalihkan perhatian. Proses donor paling lama hanya 10 menit. Saya 5 menit sudah selesai.

4 Memacu semangat bukan semata menolong orang

Tapi juga menolong diri sendiri. Dari proses awal, pengukurangat menan tensi dan Hb, setidaknya bisa diukur bahwa kondisi tubuh kita baik. Ada aturan bahwa ketika donor, tidak boleh baru-baru saja sakit, mengonsumsi obat, berada di daerah tempat penularan malaria, berhubungan seks dengan penderita HIV, memakai narkotik, mengomsumsi alkohol, dan banyak lagi. Tidak semua orang Indonesia peduli dengan kesehatan tubuhnya. Donor adalah salah satu jalan untuk membuat kita menjaga tubuh agar memenuhi standar kesehatan yang sangat sederhana. Kita akan secara sadar menjauhi gaya hidup yang buruk, konsumsi zat-zat berbahaya. Bukankah itu sangat mulia?

5 Mendapatkan pengalaman

Dengan niat mendapatkan pengalaman, adalah salah satu pendorong kita untuk mendonorkan darah. Ingat, ada orang di luar sana yang tidak mampu melakukannya. Kondisi tubuhnya tidak memungkinkan. Padahal sangat ingin melakukannya. Kita yang dianugerahkan tubuh yang sehat, selayaknya bersyukur dan menjaganya. Dengan berbagi pengalaman, kita bisa memotivasi orang lain agar mau mendonorkan darah, karena tidak selalu PMI mudah menyediakan darah pada pihak yang membutuhkan disebabkan pemasukan darah dari pendonor tidak banyak bahkan kosong.

Mulailah asah keberanian, singkirkan ketakutan dan kekawatiran yang pernah ada di dalam kepala. Gantikan dengan niat menjadi penolong bagi diri sendiri dan orang lain.

 

 

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال