Palm Springs sontak mengingatkan saya pada film Edge of Tomorrow. Emily Blunt x Tom Cruise. Bukan kepada genre, sebab Palm Springs sepenuhnya merupakan drama komedi yang dipadukan dengan drama, supranatural, dan seks. Tapi lebih pada perkara terjadinya perulangan waktu. Saya tidak akan membahas Edge of Tomorrow karena nanti bakalan panjang. Langsung saja ke Palm Springs.
Dibintangi oleh Andy Samberg (Nyles), Cristin Milioti (Sarah), J.K. Simmons, Peter Gallagher, Meredith Hagner, dan masih banyak lagi. Andy Samberg adalah karakter utama di serial Brooklyn Nine-Nine, Cristin Milioti pernah main di serial Fargo dan film The Wolf of Wall Street. Sementara J.K. Simmons yang memerankan Roy,paling saya ingat ketika main di Whiplash sebagai pelatih musik yang sangat keras.
Tiga orang ini bertemu di Palm Springs ketika acara resepsi pernikahan eksklusif saudara perempuan Sarah. Di bagian awal, ada satu adegan Nyles terbangun lalu memuji keindahan kaki pacarnya lalu mereka bercinta dan karena si pacar harus bertugas dalam acara, dia tetap melayani Nyles tapi pengen cepat-cepat selesai, sementara Nyles tidak juga selesai-selesai. Yang ada, kan biasanya si laki-laki yang selesai duluan. Ini nggak. Apakah Nyles menggunakan obat kuat. Tapi dia baru saja bangun tidur. Kapan nenggaknya?
Setelah itu, Nyles bersantai sejenak di kolam renang kemudian bergabung di acara. Dia tidak memegang peran apa-apa di sana. Kemudian berkenalan dengan Sarah. Sarah diajak Nyles ke sebuah tempat untuk ena-ena, eh tiba-tiba sebuah anak panah menancap di punggung Nyles. Sarah pun histeris. Apakah itu serangan suku setempat? Orang-orang Indian?
Anak panah itu dilepaskan oleh seorang pria berbaju hitam dari kejauhan. Nyles seperti mengenali orang itu dan tanpa berpikir panjang, dia pun melarikan diri dan anak panah kedua menancapdi kakinya. Sampailah di depan sebuah mulut gua, dia masuk ke gua itu dan di belakangnya Sarah menyusul. Nyles menyuruhnya agar pergi eh malah Sarah masuk ke gua dan...
Sesuatu terjadi.
Sarah terbangun dari tidur di hari yang sama. Di hari pernikahan saudaranya. Dia pun bertemu Nyles di kolam renang dan melemparinya dengan minuman kaleng. Dia tidak bisa mengeti bagaimana bisa hal aneh itu terjadi.
Lagi. Lagi. Lagi.
Tentu saja setiap perulangan akan ada adegan yang berbeda. Sebab Sarah berusaha menghindari kejadian malam itu dengan melarikan diri pulang bahkan bunuh diri. Namun dia tidak juga bisa menghentikan itu.
Tidak terlalu dibahas apa yang terjadi di dalam gua itu. Sesuatu yang sulit diterima akal.
Si pria misterius itu bernama Roy sebenarnya bukan orang jahat. Bukan pembunuh berantai yang mencari korban secara random. Setelah masuk ke gua itu, dia pun mengalami perulangan. Berputar-putar di hari yang sama hingga bosan sendiri.
Ini menjawab pula mengapa Nyles susah orgasme di pagi itu. Bagaimana tidak, dia tahu dirinya sedang dikhianati. Dia mengalami itu entah berapa ribu kali. Kutukan itu benar-benar menyiksa.
Alur ceritanya menarik, agak vulgar tapi tidak membuat film ini menjadi receh dan asal lucu aja. Dan proses penerimaan diri menjadi inti dari Palm Springs ini sendiri. Semacam ingin mengatakan, kita bisa memilih diri kita menjadi apa, bersikap bagaimana, bisa memafkan diri sendiri atau tidak.
Jika tidak, akan menjadi kerugian pada diri sendiri juga orang lain. Kita terlahir tanpa dosa tapi mustahil memastikan diri kita tidak pernah tergelincir seumur hidup hingga mati. Ingin terus terjebak meratapi kesalahan atau move on?