The Haunting of Bly Manor (2020); Kisah Cinta di Tengah Kerumunan Hantu

Apa kesamaan dari cerita hantu dan cerita cinta? Ada yang tahu? Keduanya kalau diceritakan selalu ada bumbu-bumbunya. Bumbu penyedap. MSG. Kuatnya bumbu itu tergantung seberapa mahir si pencerita. Penentunya adalah si pencerita, bukan ceritanya. Percayalah.

Salah satu buktinya adalah kisah hantu yang dituturkan oleh seorang perempuan separuh baya di malam sebelum pernikahan seorang gadis. Cerita yang sangat panjang. Kalau tidak ada visualisasinya, tidak bakal lama. 

Setting waktu yang dipakai adalah tahun 2007 lokasinya di sebuah mansion di California Utara, Amerika Serikat. Perempuan ini datang, ikut jamuan, lalu begitu acara agak santai, dia menawarkan sebuah cerita hantu.

Inilah The Haunting of Bly Manor, yang merupakan seri dari The Haunting of Hill House (2018). Intinya menyorot hantu dalam rumah besar dan tua. Kenapa saya tidak menonton Hill House, tidak lain tidak bukan karena ini benar-benar namanya horor yang penuh jump scare. Nonton trailernya saja, saya sudah gemeteran. Beberapa pemain dari Hill House, muncul lagi di Bly Manor yaitu Victoria Pedretti (Dani Clayton) dan Oliver Jackson-Cohen (Peter Quint).

Bly Manor merujuk pada nama sebuah perdesaan di daerah Essex, Inggris. Juga merujuk pada sebuah mansion tua yang dihuni sekitar tahun 80-an oleh sepadang suami-istri Wingrave dan dua anak mereka Miles dan Flora. Bly Manor juga merujuk pada novel karya Henry James yang berjudul The Turn of The Screw. Walaupun informasi yang terdapat di IMDB dikatakan bahwa film The Turning jauh lebih banyak mengadaptasi novel tersebut, ketimbang Bly Manor. Film The Turning entah kenapa ratingnya cuma 3,8. Narasi-narasi yang terdapat pada serial Bly Manor banyak diserap dari beberapa cerita pendek Henry James. Sementara Hill House diangkat dari novel karya Shirley Jackson.

Maaf, agak panjang intronya sebab perlu tahu kan asal-usul serial ini sebelum isinya.  

Bly Manor pada dasarnya adalah cerita horor-gotik. Tapi dibuat soft, artinya, tidak ada hantu yang tiba-tiba mongol dari dinding lalu langsung disorot dari jarak dekat. Hantu-hantu di Bly Manor tidak seliar biasanya, meskipun hantu paling seniornya bisa mencekik manusia sampai mati. 

Kalau ada yang bilang manusia lebih jahat dari setan, belum tentu. Sebab setan perempuan di Bly Manor ini tidak pandang bulu. Tiba-tiba aja dia muncul dari danau di malam hari lalu masuk ke rumah, naik tangga, gangguin orang, lalu kalau ada yang sial, bisa langsung dicekik sama dia. Udah gitu, mukanya rata pula.

Cerita ini diawali dari kedatangan Dani, seorang gadis asal Amerika Serikat yang memutuskan ke London untuk tinggal. Di negaranya, dia adalah seorang guru kelas 4 SD. Dia tinggalkan pekerjaan itu lalu pindah negara. Tidak lama, dia pun mengirimkan lamaran sebagai seorang pengasuh di keluarga Wingrave.

Yang harus dia asuh adalah Miles dan Flora. Dua anak orang kaya yang manis-manis yang sudah menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya mengalami kecelakaan. Dani mengajukan lamaran untuk menjawab iklan yang dipasang Henry Wingrave, si paman dua bocah ini. 

Henry meragukan Dani pada awalnya karena dia dianggap terlalu muda untuk pekerjaan itu. Henry tidak tahu, pengasuh anak-anaknya Nia Ramadhani juga bukan simbok-simbok tua. 

Dani pun bekerja di rumah yang sangat besar tapi hanya ditinggali beberapa orang saja. Ada Hannah si pengurus rumah, Owen si koki berkumis tebal, Jamie si tukang kebun. Hanya itu. Tiap malam, Jamie dan Owen pulang ke rumah masing-masing. Tinggallah Miles, Flora, Hannah, dan Dani.

Dari pertama kali Dani berada di rumah itu, dia mulai merasa ada yang tidak beres di rumah itu. Entah apa. Kita pun kalau datang ke sebuah bangunan tua, pun udah yang bukan-bukan aja mikirnya. Rumah Bly Manor punya halaman yang luas, ada kapel, ada danau yang jika di malam dan pagi hari kabut selalu menyelimutinya. Lalu saya mikir, kenapa orang kaya seperti Wingrave memilih tinggal di tempat terpencil? Yang perjalanan ke kota butuh dua jam naik mobil? 

Dani pun bukan seseorang yang "normal". Dia selalu menutup cermin untuk menghindari sesuatu. Nanti juga juga bakalan tahu itu apa. Dia baru bisa melepaskan diri dari hantu itu semenjak ... dia mulai tertarik dengan Jamie. Si tukang kebun, yang tomboi, yang cuek, tapi baik. 

Sisi soft Bly Manor asalnya dari Dani dan Jamie. Kenapa Dani tidak tertarik dengan Owen, nanti juga bakalan tahu jawabannya. Dani mulai flirting-flirting, Jamie menanggapi tapi tetap terlihat santai. Kalau tidak ada kisah cinta ini, saya tidak tidak bakalan nonton sampai selesai deh. 

Kisah cinta yang manis-manis imut gitu lah. Sambil hantu terus gentayangan dalam rumah, dua orang ini pun tak gentar merajut kasih asmara.

Bergeser sedikit ke Flora. Si bungsu bisa dibilang punya keterikatan dengan hantu lebih kuat ketimbang Miles. Dia punya rumah boneka yang di dalamnya ada boneka, yang tiap boneka itu mewakili orang-orang dan hantu-hantu dalam rumah.

What?!! 

Dia pernah berpesan di hari pertama kedatangan Dani, "Sepanjang malam, kamu jangan keluar kamar." Pokoknya jangan aja. Tidak ada penjelasan.

Dani kan bukan anak kecil yang begitu saja patuh. Lagi pula kalau pengen ngemil malem-malem, pengen masak Indomie, pengen order Go-Food, emang napa? 

Dani belum sadar bahwa tujuan Flora adalah melindungi Dani dari si hantu wanita muka rata dan tukang cekik itu. Karena sepertinya hanya hantu itu yang bisa melukai. Hantu-hantu lainnya ya santuy aja.

Yang juga sering melihat hal aneh adalah Hannah. Dia sering melihat ada retakan di tembok rumah. Pernah dia minta Jamie buat menambal. Eh, pas mau ditambal, retakannya hilang. Kan  bangsat. Soal ini juga nanti terjawab. Saya tidak membocorkan terbalu banyak, karena akan lebih seru kalau nonton sendiri.

Serial ini lebih menyorot kepada psikologis para tokohnya. Yang saya rasa porsi penggalian karakter paling dalam adalah Hannah. Kenapa dia? Sebab, dia adalah kunci penghubung antara tokoh satu dengan lainnya. Dia kan orang kepercayaan keluarga Wingrave. Dia menjaga sekali apa pun yang ada di rumah itu, tidak hanya anggota keluarga, tapi juga harta benda.

Termasuk harta benda yang konon usianya ratusan tahun. Harta siapa? Harta pemilik pertama Bly Manor. Ceritanya nanti sampai ke abad ke-18 ketika dua bersaudara menghuni rumah itu dan terjadi pembunuhan pertama kali di sana.

Bagi yang tidak begitu menyukai dialog-dialog berdurasi lama, mulai dari episode 5, akan merasa bosan. Termasuk saya. Bisa dibilang porsi Jamie dan Dani berkurang gegara Hannah dan Owen.

Ketimbang di-skip, mending nonton sambil nyambi apa gitu, kalau udah scene Dani dan Jamie, baru dah nonton lagi. Ada sebenarnya pasangan lain, yaitu Peter dan Rebecca, si pengasuh sebelum Dani. Tapi berhubung si Peter menyebalkan, malas aja ngelihatnya. Ada juga romantisme antara Hannah dan Owen, tapi lebih ke sifatnya pada menguatkan kejiwaan.

Kakaknya Flora, si Miles, di bagian awal terlihat menonjol karena sikapnya sangat sopan dan cara berbicaraan itu seperti pria dewasa dengan logat Inggris yang sangat kental. Semakin ke belakang, Flora mengambil bagian yang cukup signifikan yang menjembatani satu tokoh dengan lainnya, sehingga Miles meskipun jahat tetapi tidak menonjol lagi. 

Padahal, di balik kepolosan Flora, dia ada jahat-jahatnya juga. Dia hampir membahayakan nyawa Dani.

Lalu apa hubungan antara si wanita yang menceritakan kisah ini dengan kisah di Bly Manor? Apakah dia salah satu orang yang pernah berada di rumah itu? Atau dia hanya mengarang belaka? 

Lagi-lagi kembali ke bumbu. Bisa jadi, kisah itu pernah terjadi namun ada bumbu-bumbu penyedap. Tapi saya pribadi meragukan bahwa dia pernah berada di Bly Manor dengan usianya sekarang yang sebegitu tua sementara usia anak-anak Bly Manor masih dua puluhan, agak susah diterima, kecuali nanti akan ada sekuel untuk menjawab keraguan saya. 

Mungkin, kejadian di Bly Manor hanya sebuah kisah hantu/cinta isapan jempol belaka. Entahlah.    

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال