Tidak mudah untuk menikmati serial ini yang sedari awal, saya sudah disodori dengan sejarah pendudukan Pact yang cukup cepat diceritakan. Mengabaikan sejarah tersebut juga bukan ide yang baik mengingat itu menjadi penyebab mengapa manusia bisa tinggal berdampingan dengan peri, manusia setengah domba, dan makhluk mungil-mungil yang disebut kobold.
Cerita dibawa ke abad ketujuh, ketika itu Vignette Stonemoss
dan manusia lainnya mati-matian menyelamatkan diri dari pasukan Pact yang ganas
dan membunuh siapa pun yang mereka temui. Cara Delevingne bermain cukup baik di
sini walaupun hanya peran pemeran pembantu. Dia adalah fae, sebutan untuk peri,
yang bisa terbang tapi di Kota, mereka tidak diizinkan terbang dan akan dikenai
sanksi jika melanggarnya.
Bersama dengan ratusan orang, mereka menumpangi kapal dan
meninggalkan pulau yang sudah dikuasai Pact. Cuaca saat itu buruk dan membuat
laut bergejolak hingga badai pun datang dan para penghuni kapal hanya berharap kapal
itu tidak menabrak karang lalu tenggelam.
Sayangnya, harapan itu pupus. Kapal itu rusak berat, karam,
lalu yang selamat hanya Vignette. Dia ditemukan penduduk Burgue dalam keadaan
tidak sadar. Kapal itu adalah milik Ezra Spurnrose (Andrew Gower), sebenarnya
dia kaya raya, tapi payah dalam manajemen keuangan sehingga warisan orang
tuanya yang berlimpah, lama-lama digerogoti utang. Alasannya, ya gaya hidup
adiknya Imogen (Tamzin Merchant) yang terlalu mewah lah, inilah, itulah. Kerusakan kapal itu juga membuat Ezra makin
pening. Untuk perbaikannya butuh uang tidak sedikit agar bisa beroperasi
kembali.
Vignette diharuskan bekerja di rumah Spurnrose sampai dia
bisa mengumpulkan uang agar bisa bebas. Dan dia harus memulai dari nol karena hanya
sayap yang dia punya, uang tak ada.
Dulu sekali, Vignette pernah berhubungan dengan seorang
detektif bernama Rycroft Philostrate (Orlando Bloom) ketika masih menjadi prajurit
yang memerangi Pact. Dia sengaja memalsukan kematiannya hanya agar Vignette mau
meninggalkan kampung halamannya yang kena invasi Pact. Uniknya, saat
berhubungan seksual, bangsa Fae akan bersinar saya-sayapnya ketika orgasme. Wow
sekali ya. Tidak bisa dipalsukan seperti manusia. Ada kalanya juga saat mereka
berhubungan tidak menyala karena ya namanya dinamika dalam suatu hubungan.
Vignette murka ketika tahu Philostrate masih
hidup, masih tampan, tidak kurang suatu apa, bahkan sekarang menjadi detektif polisi yang menangani kasus-kasus aneh. Padahal selama tujuh tahun, dia memasang kepangan
rambut penanda dirinya adalah janda. Janda dari mana, menikah saja tidak! Cih!
Eh?
Philostrate sendiri sudah move on, sejak menjalin hubungan
dengan pemilik penginapan. Hubungan mereka intim lah, tapi Philostrate tetap
tidak mau menceritakan satu rahasia dirinya yang itu akan membuat dirinya
kehilangan banyak hal.
Kisah lain yang juga mendapat porsi penceritaan adalah adik-kakak
Spurnrose. Mereka yang berasal dari keluarga terpandang, sangat tidak bisa
percaya ketika tetangga mereka adalah seorang puck, yaitu manusia setengah
domba (atau kambing). Sangat jarang ada puck yang tajir. Biasanya mereka bekerja sebagai
pelayan, seperti halnya pelayan di rumah Spurnrose. Dan teman-teman sosialita Spurnrose
selalu mengira Agreus (David Gyasi) adalah pelayan di rumah itu. Tapi, Imogen
tahu bahwa Agreus punya uang untuk memodali perbaikan kapal. Dengan memperlakukan
Agreus sebagaimana sobat sosialita lainnya, tetangganya itu mempertimbangkan
untuk berinvestasi pada Ezra. Ezra awalnya ogah, tapi ya, mereka butuh suntikan
dana, utang makin melilit leher.
Tokoh lainnya adalah Absalom Breakspear yang menjabat Chancellor
atau semacam ketua dewan kali ya. Orang yang sangat berpengaruh dan sangat
insecure jika jabatannya diincar oleh anggota dewan. Istri Absalom pernah
menyingkirkan salah satu saingan suaminya dengan cara pura-pura menculik putra
mereka sendiri saat berada di sebuah kamar di Carnival Row.
Carnival Row adalah sebuah rumah bordil yang mempekerjakan
fae sebagai PSK. Di tempat ini juga berasal bayi-bayi campuran fae dan manusia.
Meskipun fae berbentuk seperti manusia, tapi mereka tidak pernah punya strata
yang disamakan. Ada undang-undang yang melindungi mereka, tapi mereka tidak
pernah punya kesempatan masuk ke pemerintahan. Kan sama saja campuran Fae dengan
bangsa Fae kalau begitu. Agar diperlakukan sebagai manusia murni, ada
orang-orang yang sengaja menghilangkan sayap pada tubuh manusia setengah Fae.
Salah satu Fae yang pernah kondang di Carnival Row, suatu
hari tewas dengan tubuh tercabik-cabik dan hatinya hilang. Hanya hatinya.
Lainnya ditinggalkan begitu saja. Philostrate langsung menyelidiki hal itu. Ada makhluk yang disebut Darkasher. Dia semacam—dia adalah monster yang
terbuat dari unsur manusia. Ini semacam makhluk buatan manusia. Philostrate
mendatangi seorang tukang sihir untuk membuatkan satu Darkaskher demi kebutuhan
penyelidikan. Dan hohoho dibuat dari sperma si Philostrate yang waktu itu
diambil dalam keadaan setengah sadar. Pokoknya udah masuk ke dalam panci ramuan
aja. Darkasher hanya akan mati jika tuannya mati.
Ngomong-ngomong soal sperma, adegan-adegan intim yang terjadi di antara tokoh-tokohnya diorot secara eksplisit dan kadang tanpa ba-bi-bu. Jadi, dicatat eaa, ini sama sekali bukan tontonan anak-anak walaupun ada perinya. Perinya banyak yang mesum soalnya.
Di setiap episodenya, akan ada hal-hal baru yang mengejutkan, yang itu ditulis dengan sangat gamblang di Wikipedia. Jangan buka Wikipedia kalau belum nonton sama sekali. Banyak spoiler di sana.
Menurut saya, ini salah satu penampilan terbaik Cara Delevingne dari beberapa film atau serial dia yang pernah saya tonton sebelumnya.