Chloë Grace Moretz perlu usaha sangat keras untuk bisa terlihat ... oleh saya. Saya tahu beberapa filmnya, pernah menonton satu yang berjudul Clouds of Sils Maria (2014), yang mana dia ketutupan sama dua aktris seniornya: Juliette Binoche dan Kristen Stewart. Tidak gampang untuk bisa menonjol di antara para bintang. Walaupun ada kalanya dia bermain dalam sebuah film yang tidak banyak bintangnya tapi dikarenakan kualitas filmnya tidak bagus, sama saja.
Di awal tahun 2021, IMDB memasang film terbaru CGM di halaman depan. Saya ngebatin, “Dia lagi. Film apaan lagi?”
Saya mengamati kostumnya. Kok agak tidak biasa. Ini film tentang apa sih? Kemudian saya pun mencari trailernya di Youtube, walaupun di IMDB pun tinggal klik aja, tapi buffering.
Di
awal, kamera menyorot kakinya yang memakai sepatu militer, kemudian naik ke
atas, CGM mengenakan seragam yang biasa digunakan angkatan udara. Jalannya tegap. Dia
membawa tas sandang kulit berwarna cokelat. Berbicara dengan logat entah
Inggris atau Australia. Dia berada di sebuah landasan pacu pesawat perang dan
menemukan pesawat dengan gambar seorang perempuan seksi lalu ada tulisan The
Fool’s Errand. Dia menyelundup naik ke pesawat itu.
Ketika
berada di dalam, dia mengaku bernama Maude Garret yang adalah seorang pilot sekaligus
teknisi pesawat. Di dalam pesawat itu isinya beberapa prajurit laki-laki. Wajar
ketika dia masuk kabin, langsung dipanggil “Baby”, “Honey”, dan sebagainya.
Dia
menitipkan tasnya kepada seorang dari mereka lalu turun ke kabin kecil di bawah
pesawat. Cuaca sedang buruk ketika penerbangan itu. Kemudian scene action pun
tiba ketika dia menembaki pesawat. Lalu dia terjatuh dari pesawat, terpental
pesawat yang kena tembak dan masuk kembali ke pesawat.
Wow,
beneran nih? Langka banget bisa melihat CGM main beginian.
Maka,
saya pun memantapkan buat nonton. Dan secara garis besar film itu sudah ada di
trailer. Bahkan sampai ending. Tapi itu kan lagi-lagi hanya potongan-potongan
adegan, yang kita nggak tahu ini setting waktunya kapan, di mana, siapa si Garret
ini, itu monster apa yang membuka pintu kabinnya dia, apa isi tasnya?
Saya
seperti biasa, tidak akan mau membuka kejutan-kejutan yang seharusnya memang
disiapkan untuk penonton.
Saya
mulai dari monster tikus yang namanya gremlin. Di Wikipedia disebutkan:
A
gremlin is a folkloric mischievous creature that causes malfunctions in
aircraft or other machinery. Depictions of these creatures vary. Often they are
described or depicted as animals with spiky backs, large strange eyes, and
small clawed frames that feature sharp teeth.
Makhluk
ini ujuk-ujuk menghampiri pesawat yang ditumpangi Garret. Mengincar tas yang
dia bawa. Saya pikir, apa yang dibawa Garret semacam anaknya si gremlin yang
diculik dari laboratorium atau semacam makanan yang disukai gremlin sehingga
dia tidak berhenti mengincarnya.
Penerbangan
itu malam hari, dengan cuaca buruk, kilat menyambar-nyambar, berawan, dan
pandangan tidak begitu jelas. Tapi dari kabin sempit, bobrok, tua yang ditempati
Garret, dia bisa melihat kedatangan pesawat perang milik Jepang. Setting
tahunnya adalah 1943, ketika PD II, negara kita juga sedang dijajah Jepang saat
itu. Pesawat The Fool’s Errand ini merupakan pesawat Sekutu. Kalau masih ingat dengan
pelajaran sejarah zaman SD, ada 3 negara besar yang bergabung menjadi lawannya Jerman,
Italia, dan Jepang, yaitu Inggris, Rusia, Prancis. Pesawat itu tinggal landas dari
New Zealand.
Garret
yang melihat pesawat musuh lalu-lalang tidak jauh dari pesawat itu, segera
memperingatkan pilot. Sembari mendapat balasan cemoohan dari para prajurit yang
sejak pertama sudah melakukan sexual harassment terhadapnya. Awalnya itu dari percakapan di
antara mereka saja. Eh ternyata Garret mendengarnya, dan menanggapi. Para
lelaki itu bukannya malu, tapi malah makin menjadi. Karena di angkatan udara
saat itu belum ada perempuan (sehingga identitas Garret dipertanyakan sebab
memang belum ada satu pun). Mereka terus berusaha menggodanya, mengolok-olok Garret
yang juga melihat ada makhluk asing merayap di luar pesawat. Walaupun hanya
lewat suara, menggunakan interkom, tetap saja kata-kata para lelaki ini
menyebalkan. Di mata mereka, perempuan hanya dipandang sebagai objek seksual. Di
subtitle untung saja ada penyebutan nama tokoh sehingga tahu, mana yang
bangsat, mana yang baik, mana yang terus mempertanyakan identitas Garret.
Mereka akhirnya sering debat sendiri gegara si Garret. Dan nanti juga akan ada
jawaban, apa sih isi tas Garret yang dia lindungi banget.
Sikap
para lelaki ini kepada Garret berubah lebih respek, meskipun yang bangsat tetap
bangsat, ketika Garret berhasil menembak jatuh pesawat musuh dari kabinnya yang
busuk itu. Dari situ terlihat, dia bukan orang sembarangan. Mereka pun mulai
percaya akan adanya gremlin. Sedikit terlambat karena makhluk itu sudah keburu
masuk ke badan pesawat dan menyerang prajurit di dalam sana.
Ada
banyak adegan yang tidak masuk logika dalam film ini, tapi saya udah masa bodoh,
toh saya menikmati filmnya. Apa bedanya memangnya sama Mission Impossible yang lebih
tidak masuk akal lagi?
Dan
satu pesan penting ingin disampaikan film ini adalah, perempuan tidak ingin
direndahkan dengan cara apa pun karena kultur mendukung itu semua. Perempuan
adalah manusia yang punya harga diri. Dan perempuan, bisa menjadi brutal demi
melindungi orang-orang yang dia sayangi.
Oke, mulai saat ini, saya akan menantikan film-film CGM yang selanjutnya. Dia akan main di After Exile bareng Robert De Niro. Love Is a Gun bareng Jack O'Connell. Keduanya bergenre crime. Semoga sama atau lebih asyik seperti Shadow in the Cloud.